Novel ini bergenre fiksi guys. Ceritnya tuh mengalir kaya air hujan seakan jadi pembaca seakan hanyut terbawa ceritanya dan terus menerus membuka lembar demi lembar. Selain itu ceritanya itu menarik dan sangat mendewasakan pikiran dan hati kalian guys. Kaprikornus cocok buat kalian para remaja - remaja kids jaman now. Dengan mengangkat latar masa depan tahun 2045an kalian akan serasa dibawa ke masa depan guys. Meskipun mengangkat tema tetapi bahasa yang dipakai tetaplah sederhana guys sehingga pesan dan kesannya tersampaikan. Dari banyaknya kelebihan di atas sampe - sampe ane ngga nemuin tuh kekuranganya alasannya dari covernya aja udah manis :) .So.. Novel ini cocok dah untuk dibaca apa lagi buat yang gres menginjak dewasa.
Deskripsi :
Judul : Hujan
Penulis : Darwis Tere Liye
Penerbit : Gramedia
Penerbitan : Januari, 2016
Genre : Fiksi
Deskripsi Fisik : 320hlm.;13.5 x 20cm
ISBN : 978-602-03-2478-4
Sinopsis :
Berawal dari pertemuan Lail dengan Elijah di sebuah ruangan terapi. Lail menemui Elijah hanya untuk satu tujuan: ingin menghapus ingatannya perihal hujan. Lail sangat ingin melupakan hujan, baginya hujan selalu turun dimasa tergelapnya.
Delapan tahun yang lalu, 21 Mei 2042. Bayi ke sepuluh miliar lahir ke dunia. Saat itu pertambahan penduduk bumi tidak sanggup lagi dibendung, ketika dunia sedang mencari jalan keluar permasalahan merebaknya orang-orang di bumi ditambah krisis air yang mencekik, tiba-tiba alam menyediakan solusinya tersendiri.
Letusan gunung Purba terjadi dengan sangat dahsyat, menyemburkan material vulkanik setinggi 80 kilometer yang menghancurkan apa saja dalam radius ribuan kilometer. Suara letusan terdengar hingga jarak 10.000 kilometer. Letusan itu tak disangka berhasil mengurangi jumlah penduduk di dunia hanya dalam waktu hitungan menit.
Lail yang waktu itu masih berusia 13 tahun, mendadak sebatang kara. Kedua orang tuanya meninggal dalam peristiwa yang tak terlupakan oleh dunia.
Takdir membawa Lail bertemu dengan Esok. Laki-laki yang menyelamatkannya dari reruntuhan tangga kereta api bawah tanah. Esok masih berusia 15 tahun ketika itu.
Esok sudah usang kehilangan ayahnya, dan sehabis tragedi itu, Esok pun kehilangan ke-4 kakaknya. Sementara ibu Esok mengalami luka yang cukup parah, sehingga kedua kakinya harus diamputasi.
Esok yaitu anak yang cerdas dan baik. Ia dan Lail berteman sangat bersahabat sejak peristiwa itu, Esok pun menjadi sosok abang untuk Lail, yang kelak ia akan menjadi sosok yang sangat berharga bagi Lail.
Suatu hari ada kabar Esok akan diadobsi oleh orang kaya, hal itu menciptakan Lail sedih. Mereka harus berpisah, entah kapan akan bertemu lagi, tak ada yang tahu pasti.
Sementara Lail masuk ke panti sosial, daerah penampungan bawah umur seusianya. Di Panti Sosial inilah Lail bertemu dengan Maryam, gadis kecil yang akan menjadi sahabat baik Lail.
Dengan tegar Lail menjalani hidupnya, waktu berlalu begitu cepat. Hari berganti hari, iklim pun terus berubah. Lail beranjak tumbuh dewasa, sambil terus menerka-nerka: kan kemana ujung kisah hidupnya akan bermuara.
Segala pahit manis kehidupan telah di laluinya, berjuta memori mengisi hari-hari Lail. Tentang kebahagiaan, perihal kesedihan, perihal pertemuan, perihal perpisahan, perihal cinta, perihal hujan. Semuanya berkelanyut di kepala Lail, berkeliling, menambah kalut pikirannya. Bak benang kusut, susah untuk di benahi. Membuat Lail sedih, galau dan merasa sesak, yang kesudahannya Lail nekat menemui dokter jago saraf untuk menghapus sebagian ingatannya, yakni ingatannya perihal hujan, terutama perihal Esok.
Hak cipta dilindungi undang-undang - postingan ini hanya bertujuan sebagai REVIEW dan berharap agar anda bisa membeli buku aslinya, Saya tidak bertanggung jawab atas penyalahgunaan terkait postingan diatas.NB: Apabila ada link download yang rusak harapan beritahu kami lewat klom komentar, trimakasih.
EmoticonEmoticon